Penyakit usus buntu atau dalam istilah kedokteran disebut appendicitis adalah akibat tersumbatnya muara usus buntu oleh berbagai hal seperti cacing, kotoran penderita yang mengering, biji jambu batu, biji cabe, tumor usus, dan lain sebagainya. Sumbatan tersebut meyebabkan produksi lendir usus buntu tidak tersalurkan ke usus besar, dan berakibat pada pembengkakan serta terjadinya infeksi di usus buntu. Dari namanya memang usus buntu hanya mempunyai satu saluran pembuangan, yaitu ke usus besar, jadi jika saluran itu tersumbat produksinya akan bertumpuk. Pembengkakan dan infeksi usus buntu menyebabkan penyakit radang usus buntu yang dapat bersifat akut atau kronis. Bila tidak segera diatasi akan berakibat pada pecahnya usus buntu dan berakhir dengan kematian.
Gejala awal usus buntu mirip dengan sakit lambung/maag yakni nyeri hebat di sekitar pusat atau sekitarnya, arah nyeri bergantung pada posisi usus buntu. Rasa nyeri di sekitar pusat biasanya disebabkan oleh radang usus buntu yang arahnya mendekati pusat. Biasanya rasa nyeri akan disertai muntah pada hari pertama. Pada kasus radang usus buntu yang akut, dalam waktu 2-12 jam, rasa nyeri akan beralih pada daerah kanan bawah yang bersifat menetap, dan semakin hebat nyerinya bila batuk atau berjalan. Daerah tersebut dikenal sebagai titik Mc Burney.
Selain itu bila kaki kanan ditekuk hingga lutut menyentuh dinding perut, maka rasa nyeri di daerah Mc Burney akan semakin meningkat, hal ini dikenal sebagai perasatTredelenburg dan sangat khas bagi radang usus buntu yang akut.
Gambar Usus Buntu
Biasanya penderita radang usus buntu tidak disertai demam tinggi, kadang timbul rasa mual dan hilangnya nafsu makan penderita. Bahkan pada penderita radang usus buntu kronis biasanya tidak ditemukan tanda-tanda demam dan tidak didapatkan nyeri di titikMc Burney. Penderita bisa menderita mencret, namun bisa juga sulit buang air besar, sehingga gejala kelainan pencernaan tidak dapat menjadi patokan gejala radang usus buntu.
Pada tahap awal, dapat saja penyakit usus buntu didiagnosa sebagai penyakit maag karena hanya berupa nyeri perut, rasa mual, muntah dan perut kembung. Gejala radang usus buntu dapat saja tersamar dan tidak terdeteksi yang biasanya diakibatkan pemakaian antibiotik tanpa resep dokter atau karena kondisi tubuh penderita yang kuat. Terkadang gejala radang usus buntu berubah mirip dengan ileus obstuktif atau penyakit radang perut akut (dikenal sebagai masuk angin duduk dikalangan orang awam).
Biasanya penderita radang perut akut datang dengan perut dalam keadaan membesar sakit, kembung, tidak bisa kentut, tidak bisa buang air besar, nyeri pada perut dan tidak terdapat nyeri di titik Mc Burney. Pada pemeriksaan jasmani di dapatkan gerak usus yang menurun frekuensinya, bahkan gerak usus dapat menghilang. Bila radang usus buntu telah mulai membusuk atau pecah, biasanya didapatkan nyeri tekan dan nyeri lepas di seluruh dinding perut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar