Boentialo

Senin, 29 Juli 2013

Penanganan Usus Buntu

Usus buntu akut harus dioperasi, kalau usus buntu kronis bisa direncanakan tapi kalau lagi kambuh tetap harus segera, sama halnya dengan sakit gigi kalau berlubang harus dicabut karena tak ada gunanya dipertahankan. Penatalaksanaan sebagian besar harus dioperasi, dengan metode konvensional atau dilakukan dengan laparoskopi.

Setelah operasi dilakukan, seharusnya tidak akan timbul radang usus buntu lagi karena apendiks atau usus buntunya sudah dibuang (dioperasi). Jika keluhan nyeri perut kanan bawah muncul kembali dan kemudian haris dioperasi kembali, hal itu akibat usus buntu yang dioperasi atau diangkat tidak sampai pangkalnya. Bisa juga akibat abses (kumpulan nanah) di tempat operasi yang lama. Atau bisa jadi kondisi usus disekitar usus buntu rapuh, meradang, dan melengket akibat proses infeksi terdahulu sehingga menimbulkan gangguan sehingga pembedahan kembali.
Untuk meminimalkan komplikasi misalnya pendarahan atau infeksi, operasi dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, selain menghasilkan komplikasi yang minimal, lama rawat juga menjadi lebih singkat.
Jangan takut untuk menghadapi operasi karena pengobatan apendisitis satu-satunya dalah dengan operasi. Sebelum operasi, dokter bedah akan mempersiapkan kondisi pasien sampai layak untuk menjalani operasi, selain itu dokter juga akan memilih teknik operasi yang sesuai dengan kondisi apendisitis yang diderita. Operasi pada tahap awal apendisitis dapat menurunkan kejadian komplikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar